Paris of East Java, Serunya Liburan Akhir Tahun di Kota Malang
Food & Travel

Paris of East Java, Serunya Liburan Akhir Tahun di Kota Malang

Mungkin nggak banyak orang tahu apa itu “Ngalam Kipa”. Tapi kalau kata-kata tersebut saya balik menjadi “Malang apik” pastinya banyak yang tahu kalau bahasa slank ini berasal dari kota yang memiliki julukan The Paris of East Java, yaitu Malang.

 

Kesan pertama kali waktu kali pertama berkunjung ke Paris of East Java yang juga dikenal dengan kota pendidikan ini adalah DINGIN. Terutama saat di pagi hari sampai jam 10 pagi.

 

Udaranya yang sejuk mengingatkan saya dengan kota yang dulu pernah saya tinggali selama delapan tahun yaitu Bandung (tiba-tiba kangen Bandung jaman dulu sekitar ’90-an jam 10 pagi masih terasa jam 7 pagi).

 

Ok…kembali ke Malang. Akhir tahun 2018 lalu, bersama lima orang teman lainnya, saya menghabiskan akhir tahun di kota asal Arema ini. Kedatangan saya kali ini adalah kali kedua saya berkunjung ke kota Malang.

 

Pertama kali saya datang ke kota Malang sekitar 8-9 tahun yang lalu untuk pekerjaan. Beda dulu, beda sekarang. Menurut saya sekarang ini udara Malang enggak sedingin waktu saya pertama kali datang, sama halnya di Bandung yang sudah terasa panas.

Paris of East Java, Serunya Liburan Akhir Tahun di Kota Malang
Matahari pagi dan pemandangan indah lewat jendela kereta

Ke Malang, kami naik kereta Matarmaja yang berangkat dari Pasar Senen dengan lamanya perjalanan Jakarta-Malang sekitar 15 jam.

 

Walau lama di perjalanan, pemandangan pagi hari di sepanjang jalur kereta sangatlah indah. Apalagi ditemani sinar mentari pagi yang menyapa lewat jendela kereta.

 

Setelah menghabiskan liburan di Malang kemarin, berikut beberapa tempat rekomendasi yang bisa kamu kunjungi di sana:

1. Toko Oen

Paris of East Java, Serunya Liburan Akhir Tahun di Kota Malang
Es Krim Toko Oen “erg smakelijk”

 

Selain di Semarang, ternyata Toko Oen ada juga di kota Paris of East Java ini. Terletak di Jln. Jend. basuki Rachmad no.5, Toko Oen Malang ini enggak jauh berbeda dengan yang ada di Semarang. Toko Oen di Malang juga memiliki bangunan, perabot dan hiasan khas zaman Belanda.

 

Saat itu kita tiba di Toko Oen sekitar jam 8 malam dan penuhi dengan para pengunjung yang tentunya ingin mencicipi hidangan yang ada. Namun sayangnya enggak banyak pilihan rasa es krim yang tersedia lagi karena sudah banyak yang sold out.

 

Di sini, selain ada es krim, ada juga kue dan roti khas Belanda, serta makanan Indonesia dan Eropa. Setelah melihat menu, kami pun hanya memesan es krim coklat, Tutti Fruity, dan Cassata. Selain tempatnya mendukung untuk ngopi-ngopi cantik, menu es krim jadul dengan yang ringan ini juga enak untuk memanjakan lidah.

 

2. CFD (Car Free Day) Jalan Ijen

Hari kedua di Malang kami meluncur ke keramaian pagi di pusat kota Malang, tepatnya di jalan Ijen. Bertepatan dengan Car Free Day kami pergi ke jalan Raya Ijen.

 

Di jalan ini banyak orang Malang berkumpul untuk menikmati pagi hari dengan berolahraga ringan seperti berjogging, skateboarding, bersepeda, dan jalan santai.

 

Selain itu ada komunitas reptil yang enggak hanya memperkenalkan binatang peliharaannya ke teman-teman komunitas tapi juga ke masyarakat umum.

 

Di jalan Ijen ini juga ada deretan pedagang yang menjajakan makanan, minuman dan juga barang-barang yang lainnya seperti tas, dompet, lukisan dan lain sebagainya.

3. Jatim Park 3

Paris of East Java, Serunya Liburan Akhir Tahun di Kota Malang
Jatim Park 3

Setelah dari CFD kami langsung ke Jatim Park 3. Karena musim libur, perjalanan ke sana lumayan macet. Untuknya kita bisa melewatinya dengan lewat jalan tikus. Di Jatim Park 3 ada beberapa wahana yaitu DinoPark, The Legend Star Park,  Fun Tech Plaza, Museum Musik Dunia, Infinite World, dan The House of Zombie.

Wahana yang kami pilih adalah The Legend Star. Di wahana ini selain bisa keliling dunia dalam sehari, pastinya tempat ini instagramable banget. Saran saya, kalau bisa kamu dari pagi sudah ada di sini dan siapkan baterai cadangan di kamera atau gawaimu karena banyak spot foto yang bakalan membuat perjalananmu dari awal masuk sampai ke pintu keluar menjadi 3 jam lebih. Yuk intip foto-fotonya di sini.

4. Gunung Bromo

Paris of East Java, Serunya Liburan Akhir Tahun di Kota Malang

Sepanjang perjalanan menuju gunung Bromo saya melihat savana, perbukitan yang hijau yang dinamakan bukit Teletubbies, tebing-tebing tinggi, lalu hamparan luas pasir yang dinamakan Pasir Berbisik.

Konon dinamakan Pasir Berbisik karena ketika angin bertiup kencang, bunyi angin dan pasir-pasir yang beterbangan seakan-akan berbisik ke telinga orang-orang yang ada di sana.

Setelah sampai ke kaki gunung Bromo, kamu bisa memilih kuda atau berjalan kaki untuk naik ke atas. Saat naik ke atas gunung sebaiknya berhati-hati karena pasirnya membuat jalan atau tanjakan sedikit licin.

Selain itu adanya kuda sebagai transportasi juga meninggalkan “jebakan-jebakan” alias kotoran di jalur naik ataupun turun. Saat di atas gunung, kamu akan melihat pemandangan yang indah banget.

Namun setelah melihat pemandangan indah dari atas, saat turun, di jalur turunan, saya melihat adanya sampah plastik botol minuman dan makanan yang membuat pemandangan menjadi enggak enak.

5. Ronde Titoni

Ronde Titoni ini adalah salah satu makanan legendaris di Kota Malang. Kalau kamu ingin kulineran malam hari, tempat makan ini wajib dikunjungi. Berlokasi di Jl. Zainul Arifin no.17, Ronde Titoni sudah berdiri sejak 1948.

Di sini kamu bisa mencicipi berbagai macam ronde (basah, kering, dan campur) dan juga Angsle. Bagi kamu yang enggak begitu suka ronde, kamu bisa mencicipi ronde kering dan juga Angsle.

Paris of East Java, Serunya Liburan Akhir Tahun di Kota Malang

 

 

 

Makananmu akan diantar oleh pelayan ke meja kamu. Jadi, sebelum kamu pesan baso, pastikan kamu atau kamu mencari mencari tempat duduk duduk dulu ya. Untuk menu yang menurut saya enak… semuanya! hahaha 😁Yang pasti, jangan lewatkan menu baso bakarnya ya! Bikin nagih!

7. Kelenteng Ang Kiong

Masyarakat Tionghoa sudah ada di Malang sejak ratusan yang lalu. Ini dibuktikan dengan adanya Klenteng Eng An Kiong atau rumah ibadah agama Konghucu yang berada di Jl. R.E. Martadinata 1, Malang. Letaknya enggak jauh dari Kampung Warna Warni atau Kampung 3D.

Saya dan teman-teman berjalan kaki dari kampung 3D menyusuri jalan R.E. Martadinata sampai dengan Klenteng Eng An Kiong kurang lebih dari 10-15 menit. Sesampainya di sana enggak banyak orang yang berdoa. Jadi saya dan teman-teman bisa duduk menikmati suasananya yang sepi sambil beristirahat.

Kelenteng yang arsitekturnya indah dan elegan ini dibangun oleh masyarakat Tionghoa sejak tahun 1825. Kalau dipikir-pikir, kekayaan dan keragaman budaya Indonesia sangatlah besar dan harus kita jaga bersama-sama.

Salah satunya adalah keberadaan bangunan Klenteng Eng An Kiong ini. Walau sudah lama dibangun masih berdiri dengan kokoh dan terjaga sampai sekarang.

8. Kampung Warna Warni dan Kampung 3D

Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung 3D adalah dua dari kampung wisata yang ada di Malang. Ada juga Kampung Biru Arema yang terletak di seberang Kampung 3D. Namun sayangnya kami enggak punya banyak waktu banyak untuk pergi ke sana.

Untuk masuk ke Kampung Warna Warni dan Kampung 3D, ada tiket masuk masing-masing sebesar 3.000 rupiah. Di sini, kamu bisa berfoto di berbagai macam spot yang ada. Bagi kamu yang suka foto-foto, tempat ini sangat instagramable. Pastinya oke banget untuk meramaikan koleksi foto di instagram kamu.

Nah, itu dia delapan tempat wisata dan kuliner yang harus kamu kunjungi kalau kamu berencana liburan akhir tahun di Malang atau Paris of East Java ini. Plesiran kuyy!

What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
1
+1
1
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments