5 Rekomendasi Drama Jepang Bertema Kuliner (Bagian 1)
Movies & Series

5 Rekomendasi Drama Jepang Bertema Kuliner (Bagian 1)

Ada banyak alasan kenapa saya menyukai drama Jepang. Selain memiliki tema slice of life, saya sangat menyukai drama Jepang bertema kuliner. Ada banyak drama Jepang yang menceritakan tentang makanan dan bagaimana memasaknya.


Setiap dorama yang bertemakan gastronomi ini selalu dapat membuat saya terkagum-kagum dengan penyajian gambarnya. Dimulai dari bagaimana sang aktor/aktris mempersiapkan bahan-bahannya, cara memasaknya, menghiasnya dengan manis, kemudian menyajikannya dan menyantapnya dengan nikmat.


Enggak sampai di situ saja. Melihat ekspresi sang aktor/aktris saat merasakan setiap rasa yang pecah di dalam mulutnya, menurut saya, ekspresinya berbeda dengan ekspresi mukbang tentunya.


Contoh yang paling sederhana adalah ketika sang tokoh di dalam cerita tersebut mau masak telur dadar ala Jepang (Tamagoyaki). Rangkaian proses membuat makanannya dan suara-suara yang dihasilkannya bisa membuat siapa saja merasa penasaran, tergiur, lalu lapar seketika! 😀 (Hmm…tunggu… mungkin itu hanya saya 😅 hehehe…).


Pengambilan gambar dan juga penyajian sebuah makanan di dorama kuliner Jepang menurut saya benar-benar memiliki nilai estetika yang tidak saja memanjakan lidah tapi juga menggugah selera. Hal ini sebenarnya enggak hanya berlaku di dorama saja, tapi juga pada anime dan reality show-nya. It’s so real and looks so tasty!😍


Untuk kalian pencinta dorama yang suka memasak dan juga penikmat makanan Jepang, berikut ini adalah dorama yang seru dan wajib ditonton, khususnya bagi kamu para eatie.


Lima Rekomendasi Drama Jepang Bertema Kuliner

Midnight Diner

 

 

Dorama ini diadaptasi dari manga yang ditulis oleh Yaro Abe di tahun 2006. Midnight Diner atau yang berjudul asli Shinya Shokudo ini menceritakan tentang kehidupan malam hari di sebuah restoran kecil di Tokyo.

 

Karakter utamanya adalah seorang pria yang akrab dipanggil “Master”, yaitu sang pemilik restoran yang baru buka tengah malam sampai dengan 7 pagi.

 

Yang membuatnya berbeda dari dorama lainnya adalah di setiap episodenya mengangkat cerita dari kehidupan para pelanggan sang Master yang memiliki karakter yang berbeda-beda.

Selain itu, interaksi antara pelanggan di restoran sang Master tersebut sepulang mereka bekerja atau baru mulai kehidupan malamnya terasa hangat dan akrab satu sama lain.

 

Uniknya, kedai kecil ini hanya memiliki 4 buah menu sederhana yang ditempel di dinding restoran. Namun para pelanggannya bisa memesan menu lain dengan aturan hanya dengan bahan yang tersedia atau bahan tersebut dibawa oleh si pelanggan. Kebanyakan menu makanan yang dibuat juga sederhana.

 

Seperti, sosis yang dibentuk seperti gurita, Omurice, Kare, nasi yang ditaburi dengan potongan ikan cakalang (katsuobushi).

 

Bagi kamu yang senang masak, di setiap akhir episode ada tips cara memasak makanan yang menjadi highlight di episode tersebut.

 

Menurut saya, menonton dorama ini memberikan makna kalau makanan juga bisa mengingatkan kita akan berbagai kenangan. Baik itu yang manis ataupun yang pahit akan seseorang atau peristiwa.

 

Apalagi soundtrack dari dorama ini yang mendayu-dayu dan membuat kita flashback mengingat berbagai hal yang sudah lalu.

 

Gochisōsan

5 Drama Jepang Bertema Kuliner ini Wajib Ditonton Para Eatie (Bagian 1)

 

Gochisousan. Photo credit: wiki.d-addicts.com/Gochisousan

Nah di dorama Gochisōsan atau yang dikenal di Indonesia dengan judul “Bon Appetit!” menyuguhkan sebuah cerita tentang  seorang perempuan bernama Meiko Uno yang memiliki hobi makan sejak kecil dan membuat masakan yang enak untuk dinikmati oleh orang lain.

 

Berlatar belakang Jepang di era Taisho – Shōwa (1900’an – 1950’an) di kota Tokyo dan Osaka. Gochisousan memiliki arti pesta perjamuan atau makan-makan. Ayah Meiko adalah seorang koki sekaligus pemilik dari restoran ala western. Walau begitu, Meiko enggak begitu pintar memasak.

 

Yang ia tahu makanan yang dihidangkan oleh ayahnya selalu enak. Seiring dengan waktu, ia pun beranjak dewasa dan menikah. Ia bukan saja dituntut untuk bisa memasak, tapi juga membuat orang lain dapat menikmati makanan yang dimasaknya.

 

Di dalam setiap episode ada makanan yang menjadi highlight. Salah satu makanan yang disukai oleh Meiko adalah Omelette Rice (Omurice) yaitu nasi goreng tomat yang digulung dengan telur dadar yang tebal nan lembut. Pernah saya coba untuk membuatnya, tapi sayang saya belum berhasil membuat telurnya sampai saat ini hehe…😅

 

Drama ini lumayan panjang episodenya karena menceritakan Meiko sejak kecil sampai dengan berkeluarga. Tapi yang pasti, dorama ini sangat direkomendasikan. Bukan saja tentang makanannya, tapi dorama ini juga mengajarkan tentang arti keluarga dan bagaiman menghargai orang lain.

 

Terutama orang-orang yang sudah menghabiskan waktunya menyiapkan makanan dengan segenap hati.  Makanya orang Jepang selalu mengucapkan Gochisousama desta! Karena kata-kata tersebut adalah apresiasi atau ucapan terima kasih setelah menyantap makanan yang dihidangkan.

 

Hana’s Sloppy Meals

5 Drama Jepang Bertema Kuliner ini Wajib Ditonton Para Eatie (Bagian 1)

 

Hana’s Sloppy Meals. Photo credit: imdb.com

Bagi yang males masak, apalagi buat masakan yang rumit-rumit, kamu bisa menonton dorama ini. Diadaptasi dari manga yang berjudul Hana no Zubora – Meshi yang ditulis oleh Masayuki Kusumi, dorama ini menceritakan seorang perempuan bernama Hana.

 

Diawali dengan animasi lucu dengan karakter yang pemalas, dorama ini diakhiri dengan seorang pengamat perilaku Hana yang membuat berbagai makanan sederhana. Berbagai resep tersebut diambil dari Cookpad dan bisa kamu coba di rumah.

 

Karakter utamanya bernama Hana. Walau sudah menikah, ia harus tinggal sendirian karena suaminya bekerja di kota lain. Meskipun ia sedikit ceroboh dan pemalas, tapi sifatnya itu membuat dirinya kreatif karena ingin praktis.

 

Karena tinggal sendirian, ia hanya memasak untuk dirinya sendiri dan masak makanan yang sederhana. Salah satu makanan sederhana yang dibuat Hana adalah Pizza Toast atau Okonomiyaki Toast. Kamu bisa membuatnya di rumah dengan hanya berbekal roti tawar, saus tomat, irisan daging (kalau ada) dan keju loh!

 

Hana bisa menyulap bahan makanan yang sederhana hanya dengan menambahkan beberapa bahan atau bumbu saja. Walau sederhana tapi makanan yang diciptakannya lezat dan membuat pipinya merona. Baginya makanan yang enak membuatnya melupakan masalah dan kebosanannya.

 

Ada satu hal lain yang menurut saya sangat menarik di salah satu episodenya. Di saat Hana bingung akan rasa supnya, jadi ia menambahkan saus tomat dengan diiringi suara tari kecak sambil tangannya menari layaknya tarian kecak. Kaget tapi bangga juga karena budaya Indonesia dikenal oleh bangsa lain.

 

Tentunya menonton dorama yang satu ini menantang kreativitas untuk memasak menu yang simpel tapi enak. Kalau buat saya, telur dadar yang dimasak dengan irisan cabe rawit lalu dimakan dengan nasi hangat dengan sedikit kecap manis pastinya selalu enak untuk dimakan ketika malas memasak 😆hahaha… Jadi lapar…

 

Chef: Three Star School Lunch

5 Drama Jepang Bertema Kuliner ini Wajib Ditonton Para Eatie (Bagian 1)

 

Chef: Three Star School Lunch. Photo Credit: Asianwiki.com

Chef: Three Stars School Lunch atau Chef: Mitsuboshi no Kyushoku menceritakan seorang koki bintang tiga bernama Hoshino Mitsuko yang sejak dulu sangat mencintai dunia memasak. Impiannya adalah menjadi koki terkenal yang membuat makanan terlezat di dunia.

Ia telah melampaui banyak hal dalam hidupnya untuk sukses menjadi koki berkelas. Namun sayangnya, ia dipecat dari restoran mewah lagi terkenal “La Causine de La raine” karena berseteru dengan pemiliknya yang membuat namanya tercoreng.

 

Untuk mengembalikan citranya sebagai koki yang handal dan profesional, ia pun menerima tantangan dari sebuah program televisi. Tantangannya adalah membuat makan siang untuk para murid di suatu sekolah dasar dan disiarkan langsung di TV.

 

Di awal ia menganggap enteng tantangan tersebut. Tapi ternyata ia merasakan bahwa enggak mudah untuknya mendapatkan pengakuan dan pujian dari anak-anak yang polos dan ngomong apa adanya.

 

Ia pun tertantang untuk menyajikan makan siang yang terlezat sesuai dengan selera anak-anak. Selain tantangan menyajikan makanan terenak, ia juga harus membuat makanan yang sesuai dengan anggaran sekolah.

 

Di dorama ini, para penonton disuguhkan banyak tips tentang bagaimana memasak dan pemilihan bahan makanan untuk anak-anak. Tiga tipsnya yang penting adalah kebersihan, kepekaan, dan kreatifitas.

 

Ketiganya sangat diperlukan dalam memasak, terutama untuk anak-anak yang sensitif. Di anak-anak ada yang alergi jenis bahan makanan tertentu atau tidak suka sayuran. Satu hal yang penting juga dan perlu diingat adalah anak-anak memiliki selera yang berbeda dengan orang dewasa.

 

Untuk membuktikan kalau makanan yang diciptakannya adalah makanan terlezat di dunia, ia pun harus memutar otak untuk membuat variasi makan siang yang dapat dinikmati oleh mereka. Salah satu makanan yang sederhana dan bisa dicoba di rumah adalah roti bakar ala perancis. Mirip dengan Wentelteefjes di Belanda.

 

Okazu-kun in the Ad Agency’s Men’s Dorm

 

Photo Credit: Asianwiki.com

Dorama Okazu-kun in the Ad Agency’s Men’s Dorm di adaptasi dari webcomic “Koukoku Gaisha, Danshi Ryou no Okazu-kun” yang dibuat oleh Otokuni dan dipublikasikan pertama kali pada November 24, 2016. Pemain utama di dorama ini bernama Nishio Kazu. Ia adalah seorang marketing yang tinggal di asrama atau kos-kosan pria bersama tiga temannya yang juga bekerja di sebuah perusahaan periklanan yang sama.

 

Menonton dorama ini mengingatkan saya pada pengalaman saya sewaktu tinggal di Yogyakarta selama beberapa tahun. Di Yogya saya tinggal di sebuah kos muslimah yang kebanyakan dari anak kosnya adalah mahasiswi dan karyawan. Di sana kami disediakan dapur bersama, dan di dapur bersama itulah kami memasak dan makan bersama di teras dekat dapur. Ahh… jadi kangen saat-saat itu dan mereka semua… 😄

 

Ok, kembali lagi ke dorama Okazu-kun. Di dorama ini Okazu-kun sangat kompak dengan tiga temannya yaitu Higashira Keisuke, Kitta Ippei, dan Nangou Tadashi. Setiap jum’at malam, mereka selalu bertemu untuk makan malam. Masing-masing dari mereka membawa makanan dan saling berbagi alias botram.

 

Menu-menu yang ditampilkan di setiap episodenya sangat mudah dibuat di rumah. Jadi, bagi yang senang masak, bisa dicoba dibuat di rumah. Salah satu  menu yang ditampilkan adalah Omelete Rice. Seperti nasi goreng yang dibalut telur dadar.

 

Bedanya kalau nasi goreng kita menggunakan kecap kedelai, kalau omelet rice menggunakan saus tomat. Di dorama ini cara memasaknya lebih jelas kaya tutorial. Sama seperti drama Gochisousan, saya belum berhasil membuat telur dadar yang lembut dan bisa membalut nasi goreng tersebut 😅 hehehe…

 

Tentunya dengan mengadakan makan malam bersama setiap Jum’at malam, selain bisa menghemat uang, mereka juga bisa berbagi cerita dari masalah pekerjaan sampai masalah cinta.

Namun, terlepas dari semua hal yang dihadapi oleh Okazu-kun dan ketiga temannya di kesehariannya, makan malam di Jum’at malam adalah waktu yang ditunggu-tunggu.

Berkumpul untuk mempererat persahabatan sekaligus menikmati makanan enak pastinya menyenangkan. Bagi yang tinggal sendiri di kos-kosan, kamu bisa mencoba beberapa makanan dari seri ini.

 

Nah, itu dia lima drama Jepang bertema kuliner yang terbaik menurut saya dan wajib ditonton para eatie. Dari lima dorama di atas, drama Jepang bertema kuliner mana yang kamu sudah tonton?

 

Read also:

[RESENSI FILM] Little Forest Versi Jepang

5 Rekomendasi Drama Jepang Bertema Kuliner (Bagian 2)


What’s your Reaction?
+1
7
+1
3
+1
0
+1
0
+1
0
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected!